Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

#KHArangan : Tak Hanya Satu Warna Pelangi

Ciut nyali lipur petaka Masa merantai tetap terlalui Lupa cara tidak ilangkan pekara Berlalu tidak akan terulang Menerpa hembusan sudah tidak lagi asing Saat diam dan terus mencoba Mudah saat langkah mulai terlaju Tertegun terhenti rasa ingin menangisi Mendorong jiwa tetap pada tiangnya Belum seberapa hanya angin yang berembus Pada siapa? Untuk apa? Pohon akan tetap kokoh di masa mudanya Hanya punya masa gugur dedaunnya tidak hiraukan bunga abadi yang akan terus abadi Benci dan marah tidak pembuka hanya akan busuk menjadi noda Tumbuh lagi bersma musim selanjutnya Penopang kepenatan jiwa penyejuk saat terbakar dunia Teguh musim tidak hanya satu warna pelangi. Percaya asa warna warni itu indah. #KHArangan 

#KHArangan : Kerinduan

Terasa dalam sebuah perasaan Terucap dalam sebuah kata Apa itu sebuah rasa ? Atau itu sebuah kegundahan ? Tapi kadang dia lebih memilih diam saja Kadangpun mulut lebih memilih bohong Tapi.. Hati dan perasaan itu tak pernah berani bohong Bahkan tak akan pernah bohong Mulut kadang brani mengucapkannya Muncul begitu saja Datang tiba tiba di saat ia inginkan Dalam kondisi seperti apapun akan hadir sendirinya Kadang mengakibatkan meneteskan air mata Kadang jadi tersenyum dan tertawa sendiri Begitu hebat cara mempengaruhinya Dia untuk siapa saja Dia milik semua orang Begitu bergunanya dia Kerinduan.. Itu lah dia.. Ketika sesuatu jauh, jarang muncul dan tak terlihat.. Dia pun muncul.. sebuah kerinduan Kerinduan itu membuat tangis dan senyum di saat nya...

#KHArangan : Tak Pahami Cara

Caramu ku senangi tingkahmu ku gemari Kebersamaan kuatkan rasa cerita dekatkan jiwa Waktu berjalan singkat bergulir Kau mengerti cara senangi Hargai setiap pengorbanan Tingkah dan cara menjanjikan rasa  Awal rasa ku tak peduli  Hidup berteman ku gemari Lama lama jiwa bergetar  Perhatian mu keterlaluan Ku sadar posisi tak nyaman Berada di tengah kebahagian  kalian  Tak ingin pula pisahkan kalian  Karna ku tau sakitnya luka Kau maju dengan langkah gentar Hingga tak ada yg perlu ku khawatirkan Luluh aku sebagai wanita  Tak tau cara hentikan rasa Terus kau songsong jiwa yg regam  Hingga biasa tetap berjalan Ku sadarkan ini cara yg sma ke sesama Tapi beku rasa lama mencair  Kuposisikan untuk tenang  Hingga ku putuskan untuk terbang Tak bisa ku biarkan ku racun jika bertahan Pahit keputusan yang diputus  Cukup kusadarkan diri... Sekarang, besok, lusa hingga kapan Semua tak akan lagi seperti dulu.